PENJUAL TAHU
Ada seorang penjual tahu. Setiap hari ia menjual barang dagangannya ke pasar. Jarak rumah penjual tahu ini dengan pasar cukup jauh, sehingga ia harus naik angkot setiap harinya. Begitu pula untuk sampai ke jalan raya penjual tahu ini harus melewati pematang sawah.
Setiap hari penjual tahu ini sebelum berangkat ke pasar selalu berdo’a kepada Allah agar dagangannya laris manis. Begitulah setiap hari penjual tahu itu selalu berdo’a kepada Allah, sehingga setiap sore penjual tahu ini pulang dari pasar dagangannya selalu habis terjual.
Seperti biasa pagi itu penjual tahu ini berangkat dari rumahnya ke pasar untuk berdagang. Nahas, pagi itu sebelum sampai di jalan raya untuk naik angkot langganannya, ketika ia melewati pematang sawah entah kenapa tiba-tiba penjual tahu ini terpeleset jatuh ke dalam sawah. Semua barang dagangannya hancur berantakan masuk sawah. Jangankan mendapatkan keuntungan, modal saja tidak kembali.
Penjual tahu ini mengeluh dan ia menyalahkan Allah, mengapa ia mendapatkan cobaan seperti ini padahal setiap hari ia berdo’a kepada Allah. Penjual tahu itu seperti tidak menerima kejadian yang menimpanya. Akhirnya penjual tahu itu tidak berdagang pada hari itu dan ia kembali pulang ke rumahnya.
Namun dua jam kemudian penjual tahu ini mendapat berita bahwa angkot langganannya yang biasa ia tumpangi pergi ke pasar jatuh ke dalam jurang. Semua penompangnya tewas semua. Ia satu-satunya calon penompang yang selamat karena ia jatuh ke sawah sehingga ia tidak jadi ke pasar dan membawa pulang tahunya yang sudah hancur berantakan.
Sore harinya datang seorang peternak bebek mencari penjual tahu itu. Anehnya peternak bebek itu mencari tahu yang sudah rusak dan hancur karena hanya sebagai pencampur makanan bebeknya saja. Mendengar semua itu spontan penjual tahu ini menangis. Ia tidak menyangka ternyata ada orang yang mau membeli semua tahunya yang sudah hancur berantakan.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah diatas adalah bahwa tidak semua do’a atau permintaan kita yang kita minta harus dikabulkan oleh Allah, tapi terkadang diganti oleh Allah dengan apa yang lebih baik dari apa yang kita minta. Allah Maha Tahu dengan kebutuhan kita dibandingkan dengan kebutuhan kita sendiri.
Maka oleh karena itu jangan pernah bosan dan jemu untuk berdo’a kepada Allah, jangan menggerutu apalagi sampai mengutuk. Boleh jadi apa yang kita sukai itu buruk bagi kita, dan sesuatu yang buruk itu boleh jadi itu yang kita sukai. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kita manusia tidak mengetahui.